Upgrading And Gathering yang familiar dengan sebutan UAG ini merupakan istilah lain untuk menggambarkan kegiatan khusus warga Ambalan dan Racana Pramuka Unversitas Riau. Sebagai salah satu strategi untuk menambah keakraban dan kekompakan dalam kegiatan berorganisasi selanjutnya. Walaupun hanya untuk menambah keakraban bukan berarti kegiatan hanya sebatas main-main saja atau semuanya hanya hiburan saja, melainkan terdapat pesan pesan tersirat disetiap kegiatan.

 

UAG yang dilaksanakan pada Hari Sabtu Minggu tepatnya tanggal  17-18 Maret 2018 ini merupakan kegiatan Pokok yang diketuai oleh Kak Fera Fitri Restiani. Sekilas info semua Panitia hanya beranggotakan kakak-kakak putri termasuk Co Acara. Kecuali dua kakak-kakak putra yang ikut membantu dibidang perelangkapan. meskipun kepanitiaan dipenuhi unsur Kakak putri yang berjumlah 8 Orang, akan tetapi proses acara dapat dikatakan lancar.

Upacara adat menjadi awal pembuka acara,  sebagai tanda telah berlakunya adat dalam kegiatan. Bermula mengawali kegiatan dipintalah serangkaian petatah petitih dari Pemateri yang tak lain merupakan Pembina Pramuka Universitas Riau. Dimulai oleh kak Murni Baheram dengan materi Pendidikan Berkarakter, dilanjutkan oleh kak Edy Aldrin materi Loyalitas Anggota. Suailah, dengan tema UAG Kali ini “Totalitas Sejati Wujud Kemengan Hati” pada waktu kali ini juga dihadiri oleh kakak-kakak Pembina yang lain seperti kak Irwan, Kak Nur, Kak  Jaya, Kak Riana dan Purna pramuka Universitas Riau kak Elifton sebagai wujud untuk memantau sekaligus mendukung kegiatan.

Rangkaian acara malam hari tak kalah menarik. untuk pertama kalinya dilaksanaka Tukar Hadiah sekaligus Pembacaan surat cinta yang beragam oleh Sesama Angota. Hal unik yang lain, pada kegiatan ini Dewan pun menjadi peserta, yang berhak menjadi instruktur hanya panitia, selain daripada itu semua memiliki hak dan kewajiban yang sama, nah disini  mimin mau jelasin pada momen ini loh Cuma jabatan nggak ada gunaya, hehe.

Acara tukar kado berlangsung sangat seru dan menggembirakan, kak Heldayati selaku Insruktur aja bingung tu gimana cara dieminnya sebab semua peserta antusias buat bacain surat dan pengen kasih tau yang mereka dapatkan. Karena semua bungkus nya Koran jadi nggak ada yang tau punya kita dimana ya kan. tapi walapun sih ada beberapa hadiah yang udah bisa ditebak kayak mangkok atau buku gitu yang nggak dikreasiin  jadinya keliatan banget deh kalau itu dalamnya udah jelas mangkok. Tukar kadonya dimulai secara acak sesuai dengan ritme lagu “Alam Bebas” selama lagu masih belum  berhenti kado itu masih milik bersama. Hadiah nya nggak mahal-mahal kok Cuma diatas 5 Ribu dan dibawah sepuluh ribu terus dibungkus pake Koran deh

 

Beragam sekali hadiah yang diberikan, mulai dari mangkok, notebook, isi binder, pena, kaos kaki, sarung tangan hingga makanan bahkan ada juga tu yang kasih gorengan. Satu lagi nih, yang bikin kocak itu suratnya kakak pembaca, ada yang nyeleneh, ada juga yang klise, biasa kayak ucapan semoga bermanfaat tapi ada juga lo kayaknya yang benar benar nyurahin perasaan mumpung toh, orang juga nggak tahu itu hadiah buat siapa dari siapa kayak mistery guest gitu kan.

Gila abis, acara nya berjalan sangat gokil, bakal nggak bisa nahan ketawa deh liat tingkah kakak-kakak pramuka UR ni. Tapi kasian juga ada beberapa yang nggak dapat surat cinta, malah tulisan di surat kabarnya yang dibaca. Berfikir positif aja ya kan, mugkin si pembuat hadiah lupa karna pengen buru buru. Catatan: “Bukan Nilai Hadianhya yang jadi Patokan Tapi Maknanya, Kapan Lagi Coba Kita Bisa Kasih Hadiah Buat Keluarga Sendiri”. saking asyiknya sampai lupa tu didokumentasikan.

diskusi juga tak dilupakan usai tukar hadiah, bahan diskusi tentang Loyalitas anggota. Meskipun, pembahasan perkelompok yang di klasifikasikan sesuai warna pita registrasi, terbagilah  dalam 4 Kelompok warna, Ungu tentang Loyalits Anggota dikegiatan Partsisipasi, Hijau tentang Loyalitas Anggota di bidang Latihan Mingguan, Orange tentang Loyalitas Anggota di kegiatan Rutin Pengajian dan Biru tentang loyalitas Anggota ketika rapat kegiatan.

Setelah malam-malam seru berlalu, acara dilanjutkan seperti rutinitas pagi biasanya, seperti sholat shubuh berjama’ah dan senam pagi. Sarapan pagi kali ini juga berjalan tidak seperti biasanya, peserta pada nggak sabar karna udah laper tapi tetep aja diikutin untuk 3 suapan pertama harus suapin teman dihadapan masing masing, katanya keluarga masak iya kan  buat kasih suapan ke keluarga sendiri nggak mau. Tenang,  aman kok ,kakak putra suapin kakak  putra begitu juga kakak-kakak yang putri. kita lanjut ke page selanjutnya yakni Outbond.

Outbond yang pertama adalah  menjalin kerjasama dengan satu komando. Jadi gini  mimin jelasin cara mainnya, peserta dibagi satu kelompok 6 orang dan dikasih gelas pop ice gitu terus di isi air sama bola karet, itu gelas harus sampai ke garis finish dengan keadaan penuh dan bola karet nya nggak boleh jatuh. Masin masing strategi setiap kelompom sesuai dengan pola kerjasama mereka. 6 orang dalam satu kelompok harus pegang tali buat bawa gelasnya aturannya talinya nggak boleh diikat. makanya mainnya agak rumit, kalau komandonya banyak pasti bakal tumpah tuh air dalam gelasnya. satu aja yang miring gelasnya bakalan nggak seimbang dan airnya akan tumpah, sebab talinya terkait satu sama lain karna Cuma boleh di lilit. Pada waktu ini juga bisa diliat tuh siapa yang puya bakat untuk memimpin.

Permainan kedua yang gak kalah seru “Gladiator” dengan seperangkat alat pengaman seperti Perisai dari kardus, Galon sebagai pedang dan Helm untuk melindungi kepala serta penutup mata. Aturan main: peserta tidak boleh keluar dari arena, dengan mata tertutup masing masing peserta harus bisa mengenai lawannya dengan galon tetrsebut harus dengan pola menusuk. Karena matanya ditutup min jadinya kan nebak nebak tu lawannya ada dmana, aksi longor ini loh yang buat perut nggak tahan buat ketawa. kayaknya instruktur juga nggak kuat buat nahan ketawa ,tingkahnya lucu abis bahkan tu peserta saking semangatnya ada yang guling guling diarena bahkan ada yang keluar dari  arena. Disini yang dituntut adalah bagaimna masing-masing kelompok bisa menerapkan pola komunikasi agar setiap anggotanya dapat menemukan senjata yang diletak secara acak di antara hiruk pikuknya suara dan komando ditambah lagi suara tawa masing masing kelompok yang bersaing.

Game yang ketiga kayaknya ini yang paling menarik perhatian setelah bersiap untuk mengikuti lomba peserta diberikan karung dan helm…… ya bisa ditebakkan ini namanya balap karung safety pakai helm jadi kalau jatuh nggak  bahaya. Sistem estafet kakak kakak putri menunggu dibelakang saking atusiasnya sampai kak fauzi guling-guling tuh diarena, lomba belum lagi aksi lucu kakak kakak yang putri karna ambisius buat menang semua pengen cepat, karungnya dipakai tapi helmnya ketinggalan masih sama kakak yang putra .pokoknya lucu abis, ketawa ngakak sampai nggak bisa berkata-kata. Kebiasaan sih , Ikutin lomba lari karung, secara kan yang sekarang lombanya balap karung. Ini baru bener balap karung, namanya juga balapan pasti pake helm. Jika ditelaah sepertinya helmnya sukses buat peserta kerepotan bahkan ada yang sampe lepas lepas tu dari kepala, ups helmnya kebesaran kok makanya ketika loncat helmnya lepas.

 

 

 

 

 

Game yang terakhir kali ini bermain diair, caranya sih simple Cuma lari lari aja diatas terpal yang udah dikasih air sabun, suapay licin, dipimpin langsung oleh kak Hartalis simple sih, saking simple nya  ada yang jatuh jatuh karna terpeleset saking licinya tuh terpal, jadinya peserta basah semua.

Kekompakan dan kerjasama memang tak bisa dibangun dalam waktu satu atau dua hari akan tetpi setidaknya mengadakan wadah kegiatan keakraban bisa menjadi jembatan untuk lebih mengenal anggota serta sifat sifatnya yang barangkali belum terlihat biasanya.

Junjung Budi Hormat Bahasa

 

 

Menambah Keakraban Warga Ambacana, Upgrading dan Gathering Menjadi Wadah yang Nyata